Ijab Qabul Nikah dalam Bahasa Aceh


Berikut ini adalah contoh ijab-qabul nikah dalam bahasa Aceh.

Ijab adalah ucapan untuk menikahkan dari pihak wali calon mempelai perempuan (bahasa Aceh; Dara Barô). Sedangkan Qabul adalah ucapan penerimaan nikah dari mempelai pria (bahasa Aceh; Lintô Barô).

Contoh:

>>Ucapan Ijab dari pihak wali dara barô:
“Ulôn Peunikah aneuk lôn Fatimah Benti Muhammad keu gata/droënuh Ali bin Taléb, deungon jeulamèë/jeunamèë 12 manyam meuh, tunai…!”.

>>Ucapan Qabul dari pihak lintô barô:
“Ulôn teurimong nikah Fatimah Binti Muhammad keu ulôn tuwan deungon jeulamèë/jeunamèë 12 manyam mueh tunai…!”.

Ini adalah ucapan Ijab Qabul secara langsung, bukan dengan perwakilan. Bila Ijab-Qabul tersebut dilakukan dengan cara perwakilan (Wakilah), berikut ini contohnya:

>>Ucapan Wakil dari Wali:

“Wakilah Wali bak ulôn tuwan, ulôn peunikah, Fatimah Binti Muhammad keu Ali Bin Taléb, deungon jeulamèë 12 manyam mueh tunai…!”.
(Dalam hal ini calon suami diwakili oleh seorang Wakil).

>>Ucapan Wakil dari Lintô Barô:

“Ulôn teurimong nikah Fatimah Binti Muhammad keu Ali Bin Taléb, deungon jeulamèë 12 manyam mueh tunai…!”.

PERHATIAN:

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Ucapan ijab mesti jelas diucapkan, siapa yang dinikahkan dan untuk siapa dia dinikahkan. Begitu juga dengan Qabul, siapa yang diterima nikahnya dan untuk siapa dia menerimanya, untuk dirinya atau untuk orang lain.
2. Wajib bersambungan antara ucapan Ijab dan Qabul.
3. Menghindari ucapan-ucapan yang bisa mengundang perdebatan, misalnya “ka ulôn teurimong”, dicukupkan saja dengan “ulôn teurimong”.
4. Wakil, baik dari pihak wali si perempuan maupun wakil dari calon suami mesti mengucapkan kalimat yang menjelaskan ia adalah sebagai wakil dalam hal ini.
5. Contoh-contoh diatas sebagian besarnya adalah merupakan terjemahan dari Bahasa Arab.
6. Penyebutan nama-nama diatas hanyalah sekedar contoh, bukan bermaksud untuk menyinggung atau menjelek-jelekkan nama seseorang.
7. Bila belum jelas dapatlah ditanyakan pada guru-guru agama, yang tentunya lebih memahaminya.

Tinggalkan komentar